Identifikasi Faktor-faktor Problematika Pendidikan Bahasa dan Sastra Sunda di Perguruan Tinggi Bandung Raya Tahun 2021-2025: Studi Komparatif Komprehensif
Identifikasi Faktor-faktor Problematika Pendidikan Bahasa dan Sastra Sunda di Perguruan Tinggi Bandung Raya Tahun 2021-2025: Studi Komparatif Komprehensif
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis secara komparatif dan komprehensif faktor-faktor yang menjadi problematika dalam penyelenggaraan pendidikan Bahasa dan Sastra Sunda di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Bandung Raya selama periode 2021-2025. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus berganda, penelitian ini akan mengeksplorasi dimensi kurikulum, sumber daya manusia (dosen dan mahasiswa), fasilitas, relevansi lulusan dengan dunia kerja, serta kebijakan institusional dan pemerintah. Temuan penelitian diharapkan dapat memberikan rekomendasi strategis bagi pengembangan pendidikan Bahasa dan Sastra Sunda agar lebih relevan, berkelanjutan, dan berdaya saing di era modern.
Pendahuluan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Sunda memiliki peran krusial dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan Sunda di tengah arus globalisasi dan modernisasi. Sebagai pusat kebudayaan Sunda, Bandung Raya menjadi lokus penting bagi penyelenggaraan program studi ini di berbagai perguruan tinggi. Namun, di tengah dinamika perubahan sosial dan teknologi, pendidikan Bahasa dan Sastra Sunda menghadapi berbagai tantangan yang perlu diidentifikasi secara cermat untuk memastikan keberlanjutannya. Problematika ini dapat mencakup kurikulum yang belum adaptif, minimnya minat mahasiswa, keterbatasan sumber daya pengajar, fasilitas yang belum memadai, serta relevansi lulusan di pasar kerja. Penelitian ini berupaya mengisi kesenjangan pemahaman mengenai faktor-faktor tersebut secara komparatif antara PTN dan PTS, serta memberikan gambaran komprehensif untuk periode terkini (2021-2025).
Tinjauan Pustaka
Kajian tentang pendidikan bahasa dan sastra daerah seringkali menyoroti isu revitalisasi bahasa, minat belajar, dan daya saing lulusan. Penelitian sebelumnya banyak membahas tentang urgensi pelestarian bahasa daerah (Supriadi, 2018), tantangan pengajaran bahasa daerah di era digital (Nurrohman & Gumilar, 2020), serta peran perguruan tinggi dalam pengembangan budaya lokal (Ekadjati, 2005). Namun, studi komparatif yang spesifik mengidentifikasi problematik pendidikan Bahasa dan Sastra Sunda antara PTN dan PTS di Bandung Raya dengan fokus pada periode pasca-pandemi (2021-2025) masih terbatas. Penelitian ini akan membangun di atas kerangka tersebut dengan menambahkan dimensi komparatif dan komprehensif pada faktor-faktor internal dan eksternal.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus berganda (multiple case study). Dua PTN dan dua PTS di Bandung Raya yang memiliki program studi Bahasa dan Sastra Sunda akan dipilih sebagai unit analisis.
* Subjek Penelitian:
* Ketua Program Studi/Departemen Bahasa dan Sastra Sunda.
* Dosen senior/koordinator mata kuliah.
* Mahasiswa aktif (tingkat menengah dan akhir).
* Alumni yang telah bekerja di bidang terkait.
* Perwakilan institusi (misalnya, Wakil Dekan Bidang Akademik/Kemahasiswaan).
* Teknik Pengumpulan Data:
* Wawancara mendalam (in-depth interview): Untuk menggali perspektif dan pengalaman para subjek terkait problematika yang dihadapi.
* Observasi partisipatif dan non-partisipatif: Terhadap proses perkuliahan, fasilitas, dan kegiatan kemahasiswaan.
* Analisis dokumen: Kurikulum, silabus, data penerimaan mahasiswa, data penyerapan lulusan, kebijakan internal institusi, dan laporan akreditasi.
* Fokus Group Discussion (FGD): Dengan kelompok mahasiswa dan alumni untuk mengumpulkan pandangan kolektif.
* Analisis Data:
* Menggunakan model analisis tematik (Braun & Clarke, 2006) untuk mengidentifikasi pola-pola dan tema-tema berulang dari data kualitatif.
* Melakukan analisis komparatif antar-kasus (PTN vs. PTS) untuk menemukan persamaan dan perbedaan faktor problematika.
* Melakukan analisis triangulasi (data, metode, dan sumber) untuk memastikan validitas dan reliabilitas temuan.
Novelty dan State-of-the-Art (SOTA)
Novelty (Kebaruan Penelitian):
* Fokus Komparatif PTN vs. PTS di Bandung Raya: Studi ini secara khusus membandingkan problematika pendidikan Bahasa dan Sastra Sunda antara PTN dan PTS di satu wilayah geografis (Bandung Raya), yang belum banyak dilakukan secara mendalam. Perbandingan ini akan mengungkap perbedaan dinamika, tantangan, dan strategi antara dua jenis institusi yang berbeda dalam konteks lokal.
* Periode Spesifik Pasca-Pandemi (2021-2025): Penelitian ini menyoroti periode kontemporer pasca-pandemi COVID-19, di mana terjadi pergeseran signifikan dalam model pembelajaran (hibrida, daring) dan tuntutan pasar kerja. Ini memungkinkan analisis faktor-faktor yang relevan dengan adaptasi teknologi dan perubahan sosial terkini.
* Pendekatan Komprehensif Multi-Dimensi: Berbeda dari studi sebelumnya yang mungkin fokus pada satu aspek (misalnya, kurikulum atau minat mahasiswa), penelitian ini mengintegrasikan berbagai faktor (kurikulum, SDM, fasilitas, relevansi lulusan, kebijakan) secara holistik, memberikan gambaran yang lebih utuh.
State-of-the-Art (SOTA):
Penelitian ini akan mengintegrasikan tren terkini dalam pendidikan tinggi, seperti:
* Relevansi Kurikulum dengan Industri Kreatif dan Digital: Menjelajahi sejauh mana kurikulum Bahasa dan Sastra Sunda telah beradaptasi untuk mempersiapkan lulusan menghadapi tuntutan industri kreatif, digital, dan pariwisata yang berbasis budaya.
* Peran Teknologi Informasi dalam Pembelajaran Bahasa Daerah: Menganalisis pemanfaatan teknologi (e-learning, platform digital, media sosial) dalam pengajaran dan pembelajaran Bahasa dan Sastra Sunda, serta tantangan dan peluangnya.
* Strategi Pemasaran dan Branding Program Studi: Mengidentifikasi strategi yang digunakan oleh PTN dan PTS untuk menarik minat calon mahasiswa, mengingat persaingan antar-program studi dan tren minat generasi muda.
* Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM): Menganalisis dampak dan implementasi kebijakan MBKM terhadap program studi Bahasa dan Sastra Sunda, serta bagaimana kebijakan ini memengaruhi relevansi lulusan dan kolaborasi lintas disiplin.
Potensi Manfaat dan Kontribusi
* Praktis: Memberikan rekomendasi konkret bagi pengelola program studi Bahasa dan Sastra Sunda (baik di PTN maupun PTS), pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk merumuskan kebijakan yang lebih efektif dalam mengembangkan pendidikan bahasa dan sastra daerah.
* Akademis: Memperkaya khazanah keilmuan di bidang pendidikan bahasa dan sastra daerah, khususnya Sunda, dengan data empiris dan analisis komparatif yang komprehensif.
* Kebudayaan: Berkontribusi pada upaya pelestarian dan revitalisasi Bahasa dan Sastra Sunda dengan mengidentifikasi akar permasalahan di tingkat pendidikan tinggi.
Referensi
* Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using thematic analysis in psychology. Qualitative Research in Psychology, 3(2), 77–101.
* Ekadjati, E. S. (2005). Beberapa Aspek Sosial Budaya Masyarakat Sunda. Kiblat Buku Utama.
* Nurrohman, Y. F., & Gumilar, R. H. (2020). Tantangan Pengajaran Bahasa Daerah di Era Digital. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 3(2), 1-8.
* Oppenheimer, S. (1998). Eden in the East: The Drowned Continent of Southeast Asia. Weidenfeld & Nicolson.
* Supriadi, C. (2018). Urgensi Pelestarian Bahasa Sunda di Era Milenial. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(2), 1-10.
* Tim Peneliti Balai Arkeologi Bandung. (Berbagai tahun). Laporan Penelitian Arkeologi Situs-situs di Jawa Barat. (Laporan ini dapat dicari berdasarkan spesifikasi situs yang relevan dengan Sundaland).
* Taufik Abdullah et al. (2000). Ensiklopedia Sunda. Pustaka Jaya.
* Winetrout, K. (1991). Sunda: Land and People. Kiblat.
Komentar
Posting Komentar