Menghindari Plagiasi, Dengan Reference Prompt AI dalam Menegakkan Integritas Ilmiah Dan Hak Cipta Author Atau Co Author ?
Pencantuman referensi prompt AI, output model AI, dan implikasi hak cipta serta hak kekayaan intelektual (HKI) bagi penulis dan rekan penulis dalam karya tulis buku maupun jurnal adalah aspek krusial untuk menjaga integritas akademik dan menghindari potensi pelanggaran HKI. Berikut adalah panduan dan pertimbangan penting:
1. Pencantuman Referensi Prompt AI:
* Prinsip Transparansi: Demi transparansi dan akuntabilitas ilmiah, penting untuk mencantumkan informasi mengenai prompt yang digunakan untuk menghasilkan konten dengan bantuan AI. Ini memungkinkan pembaca dan peneliti lain untuk memahami bagaimana output AI dihasilkan dan mereplikasi (jika relevan) proses tersebut.
* Informasi yang Perlu Dicantumkan:
* Deskripsi Prompt: Deskripsi ringkas dan jelas mengenai prompt utama yang digunakan. Jika prompt kompleks dan melibatkan beberapa iterasi, ringkasan langkah-langkah penting dapat disertakan.
* Model AI yang Digunakan: Sebutkan nama dan versi model AI yang digunakan (misalnya, GPT-4, Gemini Pro, Stable Diffusion XL).
* Parameter AI (Jika Relevan): Jika parameter tertentu (misalnya, suhu, jumlah token, seed) secara signifikan memengaruhi output, pertimbangkan untuk mencantumkannya.
* Tanggal Penggunaan AI: Catat tanggal ketika output AI dihasilkan.
* Cara Pencantuman:
* Metode: Referensi prompt dan informasi terkait AI dapat dicantumkan dalam bagian metodologi, catatan kaki, lampiran, atau sebagai pernyataan terpisah setelah daftar pustaka, tergantung pada gaya penulisan dan kebijakan penerbit.
* Format: Format spesifik mungkin belum distandardisasi secara universal, namun prinsipnya adalah memberikan informasi yang cukup bagi pembaca untuk memahami prosesnya. Contoh format:
* Metodologi: "Konten bagian X dalam karya ini sebagian dihasilkan menggunakan model AI [Nama Model, Versi] dengan prompt sebagai berikut: '[Teks Prompt]'. Proses ini dilakukan pada tanggal [Tanggal]."
* Catatan Kaki: "Bagian ini memanfaatkan output yang dihasilkan oleh model AI [Nama Model, Versi] berdasarkan prompt '[Teks Prompt]' (diakses pada [Tanggal])."
* Lampiran: Menyertakan daftar prompt lengkap (jika banyak) dalam lampiran.
2. Pencantuman Referensi Output Model AI:
* Sebagai Data atau Materi Pendukung: Jika output AI digunakan sebagai data, ilustrasi, atau materi pendukung dalam analisis atau argumen penulis, maka perlu direferensikan dengan jelas.
* Informasi yang Perlu Dicantumkan:
* Deskripsi Output: Jelaskan jenis output AI yang digunakan (misalnya, teks, gambar, grafik).
* Model dan Prompt (Seperti di Atas): Informasi mengenai model AI dan prompt yang menghasilkan output tersebut.
* Cara Output Digunakan: Jelaskan bagaimana output AI diintegrasikan dan digunakan dalam karya tulis.
* Cara Pencantuman:
* Sitasi dalam Teks: Merujuk output AI secara langsung dalam teks ketika digunakan. Contoh: "Gambar yang menggambarkan tren ini (dihasilkan oleh [Nama Model, Versi] menggunakan prompt '[Ringkasan Prompt]', [Tanggal]) menunjukkan..."
* Keterangan Gambar/Tabel: Menyertakan informasi AI dalam keterangan gambar atau tabel.
* Referensi Terpisah (Jika Diperlukan): Beberapa gaya penulisan atau penerbit mungkin memerlukan entri referensi terpisah untuk output AI, terutama jika merupakan bagian penting dari karya.
3. Hak Cipta dan Hak Kekayaan Intelektual bagi Author dan Co-Author:
* Prompt AI:
* Potensi Hak Cipta Penulis: Prompt yang orisinal dan diekspresikan dalam bentuk yang tetap (teks) berpotensi dilindungi hak cipta sebagai karya sastra. Penulis prompt (dan rekan penulis yang berkontribusi pada perumusan prompt) dapat memiliki hak cipta atas prompt tersebut.
* Output Model AI:
* Status Hak Cipta yang Tidak Jelas: Saat ini, secara umum, output yang dihasilkan murni oleh model AI tanpa kontribusi kreatif manusia yang signifikan tidak dianggap memiliki hak cipta yang dapat diklaim oleh penulis prompt. Model AI bukanlah "pencipta" dalam pengertian hukum hak cipta.
* Kontribusi Manusia yang Signifikan: Jika penulis (atau rekan penulis) secara signifikan mengubah, mengolah, dan menambahkan elemen orisinalitas pada output AI, maka hak cipta atas karya turunan yang dihasilkan dapat diklaim oleh penulis atas kontribusi orisinal mereka. Namun, hak cipta ini hanya berlaku untuk elemen orisinal yang ditambahkan, bukan pada output AI itu sendiri.
* Karya Tulis Secara Keseluruhan:
* Hak Cipta Penulis: Hak cipta atas keseluruhan karya tulis (buku atau jurnal artikel) yang dihasilkan oleh penulis dan rekan penulis tetap menjadi milik mereka, termasuk bagian-bagian yang ditulis secara manual dan integrasi output AI yang telah diolah secara kreatif.
* Lisensi dan Transfer Hak Cipta: Penulis perlu memahami lisensi publikasi jurnal atau perjanjian penerbitan buku terkait transfer hak cipta. Beberapa penerbit mungkin meminta transfer hak cipta penuh, sementara yang lain menawarkan lisensi yang lebih fleksibel.
* Hak Moral: Penulis (dan rekan penulis) memiliki hak moral untuk diakui sebagai pencipta karya mereka dan untuk menolak distorsi karya. Ini berlaku terlepas dari apakah sebagian konten dihasilkan oleh AI.
Implikasi bagi Author dan Co-Author:
* Perjanjian Kolaborasi: Dalam kasus karya dengan rekan penulis yang melibatkan AI, penting untuk memiliki pemahaman dan perjanjian yang jelas mengenai kontribusi masing-masing, termasuk dalam merancang prompt, mengolah output AI, dan menulis bagian lainnya. Ini dapat memengaruhi pembagian potensi hak cipta atas karya secara keseluruhan.
* Pernyataan Penggunaan AI: Beberapa penerbit mungkin meminta penulis untuk menyertakan pernyataan eksplisit mengenai penggunaan AI dalam karya mereka. Kejujuran dan transparansi dalam hal ini sangat penting.
* Pemeriksaan Plagiarisme: Penulis tetap bertanggung jawab untuk memastikan bahwa keseluruhan karya bebas dari plagiarisme, termasuk dalam penggunaan output AI. Penggunaan AI untuk menghasilkan teks yang sangat mirip dengan karya lain tanpa atribusi yang tepat dapat dianggap sebagai plagiarisme.
* Etika Publikasi: Mengikuti etika publikasi yang berlaku, termasuk mengakui sumber dan menghindari fabrikasi atau falsifikasi data (termasuk output AI yang dimanipulasi).
Rekomendasi:
* Konsultasi dengan Pedoman Penerbit: Selalu periksa dan ikuti pedoman spesifik dari penerbit buku atau jurnal terkait penggunaan AI dan kebijakan HKI.
* Bersikap Transparan: Ungkapkan secara jelas dan jujur penggunaan AI dalam karya tulis.
* Fokus pada Kontribusi Manusia: Tekankan kontribusi orisinal penulis dalam analisis, interpretasi, dan integrasi output AI.
* Dokumentasi yang Cermat: Catat prompt, model AI, parameter, dan tanggal penggunaan AI.
* Perjanjian Penulis Bersama: Dalam kolaborasi, diskusikan dan sepakati peran AI dan implikasi HKI.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip transparansi, atribusi yang tepat, dan pemahaman yang baik tentang implikasi HKI, penulis dan rekan penulis dapat memanfaatkan AI secara bertanggung jawab dalam karya tulis buku maupun jurnal sambil tetap menjaga integritas akademik dan menghormati hak kekayaan intelektual. Lanskap hukum dan etika terkait AI terus berkembang, jadi penting untuk tetap mengikuti perkembangan terbaru. (By promtAI+Aseprohmandar+Sintetis, Berlian House 5/5/2025)
Komentar
Posting Komentar