Manusia-Mesin: Bahasa dalam Pusaran
Manusia-Mesin: Bahasa dalam Pusaran
Oleh Asep rohmandar
Dalam pusaran biner dan nadi data,
sosok manusia berdiri—bertanya,
"Apakah aku masih makna itu,
saat mesin belajar bicara?"
Algoritma menari dalam gelombang
menyulam logika dengan probabilitas
AI menebak isi hati
lebih cepat dari puisi yang belum selesai ditulis.
Robot memegang tangan manusia
bukan untuk menggantikan,
melainkan memantulkan
refleksi eksistensi kita yang nyaris digital.
Blockchain mencatat bukan hanya transaksi,
tetapi jejak kepercayaan dan kebenaran
dalam simpul-simpul terdistribusi
di mana janji tak bisa dibatalkan oleh lupa.
Di Society 5.0
kita berharap teknologi mengabdi
bukan mendominasi,
tetapi apakah Society 6.0
masih melihat cinta sebagai sinyal atau sebagai anugerah Ilahi?
Komunikasi kini adalah dialog
antara kesadaran dan kecerdasan,
antara hasrat dan sistem,
antara yang lahir dari rahim
dan yang lahir dari baris perintah. Dalam lintasan multi nilai dan multi perspektif dalam holistikisme.
Kita tidak melawan mesin,
kita sedang menulis bersama
semesta baru
di mana bahasa bukan hanya kata,
tetapi juga kode, sentimen, lambang, simbol dan niat.
Lembur Sunda, 20 Juni 2025.
Komentar
Posting Komentar