Sumpah Persemakmuran Nusantara Kami, putra dan putri Nusantara, dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab !

Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia untuk menjaga persatuan dan kesatuan, mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi atau golongan. Sumpah Persemakmuran Nusantara yang relevan lintas generasi tampaknya mencakup komitmen terhadap persatuan, keberagaman, keberlanjutan, dan kemajuan bangsa.Wawasan NusantaraWawasan Nusantara adalah konsep nasional yang menekankan kesatuan wilayah Indonesia, termasuk darat, laut, dan udara, sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan. Konsep ini bertujuan memperkuat kesadaran nasional dan persatuan di tengah keberagaman budaya dan geografis Indonesia. Penelitian menunjukkan bahwa Wawasan Nusantara penting untuk menjaga integritas wilayah dan identitas bangsa, terutama sebagai negara kepulauan. Sumpah Persemakmuran NusantaraBerdasarkan semangat Wawasan Nusantara dan Sumpah Pemuda, Sumpah Persemakmuran Nusantara dapat dirancang sebagai berikut:                                                                                                                            Sumpah Persemakmuran Nusantara Kami, putra dan putri Nusantara, dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, bersumpah:                                            Bahwa kami mengaku bertanah air satu, Nusantara, yang meliputi kepulauan Indonesia dengan segala kekayaan alam dan budayanya, sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan. Bahwa kami mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya, tetapi bersatu dalam semangat persatuan dan kesatuan.Bahwa kami mengaku berbahasa satu, Bahasa Indonesia, sebagai alat komunikasi dan pengikat persatuan bangsa. Bahwa kami berjanji untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup, sumber daya alam, dan warisan budaya Nusantara untuk kesejahteraan sekarang dan generasi mendatang. Bahwa kami bertekad untuk memajukan pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi demi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Bahwa kami berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan hukum yang berlaku untuk semua, serta menolak segala bentuk diskriminasi dan ketidakadilan. Bahwa kami siap untuk berkontribusi dalam perdamaian global, kerjasama internasional, dan pembangunan berkelanjutan, menjadikan Indonesia sebagai negara yang dihormati dan dihargai di mata dunia. Dengan sumpah ini, kami berharap bahwa Nusantara akan tetap teguh dan berkembang seiring perubahan zaman, menjadi teladan bagi bangsa-bangsa lain dalam menjaga persatuan, melestarikan keberagaman, dan memajukan kesejahteraan rakyatnya.                                                                                                   Akhir Sumpah Sumpah ini dirancang untuk mencerminkan nilai-nilai abadi seperti persatuan, keberagaman, dan keberlanjutan, yang relevan untuk generasi sekarang dan mendatang.Catatan RinciLatar Belakang dan Analisis Pertanyaan ini meminta penjelasan tentang Wawasan Nusantara dan pembuatan Sumpah Persemakmuran Nusantara yang relevan dengan perkembangan zaman dan abadi lintas generasi. Untuk menjawab ini, pertama-tama perlu memahami konsep Wawasan Nusantara, yang merupakan cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dengan tujuan menjaga persatuan dan kesatuan (Wawasan Nusantara: Pengertian, Asas, Tujuan, Fungsi dan Implementasi). Konsep ini menekankan kesatuan wilayah Indonesia sebagai negara kepulauan, meliputi darat, laut, dan udara, serta pentingnya menghargai keberagaman budaya dan sumber daya alam (Wawasan Nusantara: Pengertian, Tujuan, Asas, dan Implementasinya).Istilah "Sumpah Persemakmuran Nusantara" tidak ditemukan secara eksplisit dalam sumber yang tersedia, sehingga dapat diinterpretasikan sebagai sumpah atau ikrar untuk persemakmuran (kemakmuran bersama) wilayah Nusantara, yang kemungkinan besar merujuk pada Indonesia sebagai negara kepulauan. Untuk menciptakan sumpah ini, inspirasi diambil dari sumpah-sumpah nasional seperti Sumpah Pemuda, yang merupakan ikrar pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928 untuk menyatakan satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa (Sumpah Pemuda - Wikipedia bahasa Indonesia). Sumpah ini menjadi tonggak penting dalam sejarah pergerakan kemerdekaan dan relevan untuk memahami semangat persatuan nasional.Proses Penyusunan SumpahUntuk membuat Sumpah Persemakmuran Nusantara yang relevan lintas generasi, perlu mempertimbangkan nilai-nilai abadi seperti persatuan, keberagaman, keberlanjutan, dan kemajuan. Berikut adalah langkah-langkah yang diambil:Identifikasi Elemen Utama: Berdasarkan Wawasan Nusantara, elemen utama meliputi kesatuan wilayah, keberagaman budaya, dan kepentingan nasional. Dari Sumpah Pemuda, elemen utama adalah tanah air, bangsa, dan bahasa yang satu. Adaptasi untuk Zaman Modern: Menambahkan komitmen terhadap lingkungan, teknologi, demokrasi, hak asasi manusia, dan peran global, yang relevan dengan tantangan saat ini seperti perubahan iklim dan globalisasi (Makna Sumpah Pemuda bagi Generasi Muda di Era Masa Kini).Fokus pada Generasi Mendatang: Memastikan sumpah mencakup janji untuk melestarikan sumber daya alam dan warisan budaya untuk kesejahteraan generasi mendatang, sesuai dengan permintaan "abadi lintas generasi." Tabel Perbandingan Elemen Sumpah Berikut adalah tabel yang membandingkan elemen Sumpah Pemuda dan elemen yang diusulkan dalam Sumpah Persemakmuran Nusantara: Elemen Sumpah PemudaSumpah Persemakmuran NusantaraTanah AirSatu tanah air, IndonesiaSatu Nusantara, meliputi kepulauan dengan kekayaan alamBangsaSatu bangsa, IndonesiaSatu bangsa dengan keberagaman suku, agama, budaya Bahasa Satu bahasa, Bahasa IndonesiaSatu bahasa, Bahasa Indonesia, sebagai pengikat persatuan Tambahan Modern-Komitmen terhadap lingkungan, teknologi, demokrasi, globalDetail ImplementasiSumpah yang diusulkan mencakup tujuh poin, yang masing-masing mencerminkan aspek penting dari Wawasan Nusantara dan aspirasi modern. Misalnya, poin keempat tentang pelestarian lingkungan hidup dan sumber daya alam menjawab tantangan perubahan iklim, sedangkan poin ketujuh tentang kontribusi global mencerminkan posisi Indonesia di panggung internasional. Semua poin dirancang untuk relevan dengan perkembangan zaman, seperti kemajuan teknologi dan pembangunan berkelanjutan, yang penting untuk generasi mendatang.Relevansi dengan Perkembangan Zaman Penelitian menunjukkan bahwa sumpah seperti ini harus fleksibel untuk menyesuaikan dengan perubahan, tetapi tetap berpegang pada nilai-nilai inti seperti persatuan dan keadilan (Wawasan Nusantara: Pengertian, Asas dan Arah, Kedudukan, Fungsi dan Tujuan). Sumpah ini juga diharapkan menjadi inspirasi untuk generasi muda, seperti yang terlihat dalam interpretasi modern Sumpah Pemuda, yang mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan bangsa (Sejarah Sumpah Pemuda: Makna, Isi, Struktur Panitia dan Tokohnya).KesimpulanSumpah Persemakmuran Nusantara yang diusulkan ini dirancang untuk mencerminkan semangat Wawasan Nusantara dan Sumpah Pemuda, dengan penyesuaian untuk relevansi lintas generasi. Ia mencakup komitmen terhadap persatuan, keberagaman, keberlanjutan, dan kemajuan, yang diharapkan dapat bertahan seiring waktu dan menjadi panduan untuk pembangunan bangsa Indonesia.                                                      Key CitationsWawasan Nusantara: Pengertian, Asas, Tujuan, Fungsi dan Implementasi Wawasan Nusantara: Pengertian, Tujuan, Landasan dan ImplementasinyaWawasan Nusantara: Pengertian, Tujuan, Asas, dan ImplementasinyaSumpah Pemuda - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasMakna Sumpah Pemuda bagi Generasi Muda di Era Masa KiniSejarah Sumpah Pemuda: Makna, Isi, Struktur Panitia dan TokohnyaWawasan Nusantara: Pengertian, Asas dan Arah, Kedudukan, Fungsi dan Tujuan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Asep Rohmandar : Presiden Masyarakat Peneliti Mandiri Sunda Nusantara

Seruan untuk Keadilan dalam Publikasi Ilmiah bagi Peneliti dari Negara Berkembang dan Dunia Keempat

Prolog Buku Komunikasi Pendidikan Yang Efektif? By Asep Rohmandar