Dampak Negosiasi Resiprokal AS versus Sejumlah Negara di Dunia dan Pemberlakuan Per 1 Agustus 2025 bagi Pertumbuhan dan Gini Ratio Ekonomi Global

Dampak Negosiasi Resiprokal AS versus Sejumlah Negara di Dunia dan Pemberlakuan Per 1 Agustus 2025 bagi Pertumbuhan dan Gini Ratio Ekonomi Global

Latar Belakang Kebijakan

Pada April 2025, Pemerintah AS di bawah Presiden Donald Trump mengeluarkan kebijakan tarif resiprokal yang bertujuan mengatasi defisit perdagangan yang besar dan persisten. Kebijakan ini melibatkan penerapan tarif yang disesuaikan dengan praktik perdagangan negara-negara mitra dagang utama AS, dengan tenggat waktu implementasi penuh pada 1 Agustus 2025.
Struktur Kebijakan Tarif Resiprokal

1. Tingkat Tarif yang Diberlakukan
- Tarif rata-rata efektif AS : Meningkat menjadi 22.5%, tertinggi sejak 1909
- Peningkatan tarif rata-rata : 11.5 poin persentase dari tingkat sebelumnya
-  Negara-negara dengan defisit perdagangan terbesar : Mendapat tarif resiprokal yang lebih tinggi dan individu      - China : Tarif meningkat hingga 125% untuk beberapa kategori produk
- Vietnam : Menghadapi peningkatan tarif tambahan hingga 46%
- Kanada : Tarif 25% untuk semua barang (kecuali energi)
- Meksiko : Tarif 25% untuk semua barang
- Negara-negara Asia Tenggara : Terdampak tidak proporsional, mengganggu strategi "China+1"

Dampak terhadap Pertumbuhan Ekonomi Global

a. Dampak di Amerika Serikat
1. Proyeksi GDP dan Produktivitas:
- PDB AS diproyeksikan turun sekitar 1% pada 2028
- Upah riil menurun 1.4% pada 2028
- Manufaktur mengalami lonjakan sementara dalam pekerjaan
- Sektor jasa dan pertanian mengalami penurunan lapangan kerja

2.Dampak Sektoral: 
- Sektor manufaktur: Peningkatan sementara aktivitas dan lapangan kerja
- Sektor jasa: Kontraksi akibat berkurangnya daya beli konsumen
- Pertanian: Terdampak retaliasi dari negara-negara mitra dagang

b. Dampak Global
Proyeksi Pertumbuhan Regional:
- China : Kontraksi ekonomi 0.2% dalam jangka panjang
- Kanada : Ekonomi menyusut 2.1% dalam jangka panjang (termasuk dampak retaliasi)
- Meksiko : Ekonomi sedikit lebih besar dalam jangka panjang (paradoks ekonomi)
- Inggris : Keuntungan kecil 0.1%
- Asia Tenggara : Gangguan signifikan pada rantai pasokan regional

c. Proyeksi Pendapatan Tarif
Peningkatan tarif resiprokal diproyeksikan menghasilkan tambahan pendapatan sebesar $396 miliar untuk periode 2025-2034, meskipun tarif China yang sangat tinggi (125%) justru dapat mengurangi pendapatan relatif dibanding tarif China saat ini.

Dampak terhadap Ketimpangan Ekonomi (Gini Coefficient)

1. Dampak Distributional di AS
Ketimpangan Pendapatan :
- Tarif berfungsi sebagai pajak regresif yang lebih memberatkan kelompok berpendapatan rendah
- Kenaikan harga barang konsumen secara proporsional lebih besar mempengaruhi rumah tangga berpendapatan rendah
- Sektor manufaktur yang mengalami peningkatan lapangan kerja dapat memberikan sedikit kompensasi bagi pekerja blue-collar

2. Efek Intersektoral: 
- Pekerja sektor jasa (umumnya berpendapatan menengah ke bawah) mengalami tekanan penurunan lapangan kerja
- Pemilik modal di sektor manufaktur berpotensi mendapat keuntungan jangka pendek
- Konsumen menghadapi kenaikan harga barang impor yang signifikan

Dampak Global terhadap Ketimpangan
1. Antar Negara:
- Negara-negara berkembang di Asia Tenggara mengalami gangguan ekonomi yang tidak proporsional
- Negara-negara maju seperti Inggris mendapat keuntungan kompetitif
- Ketimpangan pembangunan antar negara berpotensi meningkat

2. Dalam Negara: 
- Negara-negara yang terdampak tarif tinggi mengalami tekanan pada sektor ekspor yang umumnya menyerap banyak tenaga kerja
- Peningkatan pengangguran di sektor ekspor dapat meningkatkan ketimpangan domestik
- Restrukturisasi ekonomi yang terpaksa dapat menciptakan ketimpangan sektoral

Implikasi Jangka Panjang

1. Restrukturisasi Rantai Pasokan Global
- Gangguan strategi "China+1" yang telah berkembang sejak pandemi
- Potensi reshoring dan nearshoring produksi ke AS atau negara-negara NAFTA
- Fragmentasi lebih lanjut dalam perdagangan global

2. Dampak terhadap Sistem Perdagangan Multilateral
- Erosi prinsip-prinsip WTO tentang non-diskriminasi
- Peningkatan bilateralisme dalam hubungan perdagangan
- Risiko perang dagang yang lebih luas dan berkelanjutan

3. Proyeksi Ketimpangan Global
Berdasarkan tren Gini coefficient global yang telah meningkat dari 0.48 (2020) menjadi 0.49 (2023), kebijakan tarif resiprokal AS berpotensi mempercepat peningkatan ketimpangan global melalui gangguan pada integrasi ekonomi yang selama ini membantu konvergensi pendapatan antar negara.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Kebijakan tarif resiprokal AS yang berlaku penuh per 1 Agustus 2025 membawa dampak kompleks terhadap ekonomi global. Sementara AS mungkin mengalami peningkatan jangka pendek dalam sektor manufaktur, dampak jangka panjang menunjukkan kontraksi ekonomi dan peningkatan ketimpangan balik di dalam AS maupun secara global. 

Negara-negara berkembang, khususnya di Asia Tenggara, menghadapi risiko terbesar dengan potensi gangguan signifikan pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan ketimpangan. Diperlukan mekanisme multilateral yang lebih kuat dan kebijakan kompensasi domestik untuk memitigasi dampak negatif terhadap kelompok-kelompok rentan.


 Referensi

1. The White House. (April 2025). "Regulating Imports with a Reciprocal Tariff to Rectify Trade Practices that Contribute to Large and Persistent Annual United States Goods Trade Deficits." Presidential Actions.

2. Holland & Knight. (July 2025). "Status of U.S. Bilateral Trade Negotiations as the July 9 Deadline Approaches." Legal Insights.

3. Tax Foundation.  (July 2025). "Trump Tariffs: The Economic Impact of the Trump Trade War." Research Analysis.

4. Centre for Economic Policy Research (CEPR).  (2025). "The 2025 trade war: Dynamic impacts across US states and the global economy." VoxEU Columns.

5. The Budget Lab at Yale. (2025). "Where We Stand: The Fiscal, Economic, and Distributional Effects of All U.S. Tariffs Enacted in 2025 Through April 2." Economic Research.

6. Centre for Economic Policy Research (CEPR). (2025). "US reciprocal tariffs: Upending the global trade policy landscape." VoxEU Analysis.

7. Holland & Knight. (July 2025). "Reciprocal Tariff Update: State of Bilateral Negotiations." Trade Policy Insights.

8. The Budget Lab at Yale. (2025). "The Fiscal, Economic, and Distributional Effects of Illustrative 'Reciprocal' U.S. Tariffs." Policy Analysis.

9. Atlantic Council. (May 2025). "The next 120 days of predictably volatile trade policy." Trade Policy Brief.

10. Economic Policy Institute. (2025). "Tariffs—Everything you need to know but were afraid to ask." Economic Analysis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil Asep Rohmandar : Presiden Masyarakat Peneliti Mandiri Sunda Nusantara

Visi dan Misi Asep Rohmandar sebagai penulis dan peneliti

Prolog Buku Komunikasi Pendidikan Yang Efektif? By Asep Rohmandar