Esai: Transformasi Kualitas Pendidikan Berdampak Melalui Kepemimpinan Inovatif
Esai: Transformasi Kualitas Pendidikan Berdampak Melalui Kepemimpinan Inovatif Oleh Asep Rohmandar rasep7029@gmail.com Membuat esai komprehensif mengenai pemikiran tiga rektor (Prof. Engkus dari UIN SGD, Prof. Engkus Kuswarno dari Unpad/Uninus, dan rektor Uninus/UTB/ITB) dalam perbaikan kualitas pendidikan yang berdampak, beserta daftar jurnal dan buku yang siap untuk disubmit, membutuhkan penyaringan dan penggabungan data dari berbagai sumber.
Berikut adalah esai yang merangkum pemikiran inti dari para akademisi tersebut mengenai peningkatan kualitas pendidikan, diikuti dengan daftar karya mereka.
Esai: Transformasi Kualitas Pendidikan Berdampak Melalui Kepemimpinan Inovatif
Kualitas pendidikan di Indonesia seringkali diukur tidak hanya dari output akademik, tetapi juga dari dampaknya (impact) terhadap masyarakat. Tiga sosok kepemimpinan perguruan tinggi di Jawa Barat—Prof. Dr. H. Engkus, M.Si. (UIN SGD Bandung), Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, M.S. (Unpad/Uninus), dan Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T. (ITB, mewakili rektor PTN teknologi)—menghadirkan perspektif yang beragam dan saling melengkapi dalam upaya perbaikan mutu pendidikan yang berdampak. Pemikiran mereka mencerminkan integrasi antara ilmu sosial-keagamaan, komunikasi-pemberdayaan, dan teknologi-inovasi.
1. Peran Tata Kelola dan Kebijakan Publik (Prof. Dr. H. Engkus, M.Si. - UIN SGD)
Prof. Engkus dari UIN Sunan Gunung Djati, sebagai Guru Besar Administrasi Publik, memandang perbaikan kualitas pendidikan melalui lensa tata kelola yang baik (good governance) dan implementasi kebijakan publik yang efektif. Pemikirannya menekankan bahwa kualitas pendidikan yang berdampak tidak akan tercapai tanpa struktur administrasi yang akuntabel, transparan, dan responsif.
Kontribusi pemikiran utamanya meliputi:
a. Efektivitas Multi-Level Governance: Pendidikan yang berkualitas memerlukan sinkronisasi kebijakan antara pusat dan daerah, meminimalkan "sumbatan" birokrasi (bottlenecking) dalam implementasi kebijakan pendidikan di lapangan.
b. Supervisi Melekat (Waskat): Kualitas mutu internal harus dijaga melalui pengawasan yang melekat dan bertanggung jawab, memastikan setiap unit kerja, dari akademik hingga non-akademik, menjalankan fungsinya sesuai standar good governance.
c. Akuntabilitas Publik: Institusi pendidikan, terutama yang berbasis keagamaan, harus menunjukkan akuntabilitasnya dalam penggunaan dana dan pencapaian Tri Dharma, agar kepercayaan publik (dan dampak sosial) dapat ditingkatkan.
2. Fokus pada Etnografi Komunikasi dan Pemberdayaan (Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, M.S. - Unpad/Uninus)
Prof. Engkus Kuswarno, sebagai pakar Ilmu Komunikasi, membawa perspektif humanis dan kontekstual dalam perbaikan pendidikan. Baginya, pendidikan berkualitas harus didasarkan pada pemahaman mendalam terhadap realitas sosial dan komunikasi masyarakat.
Pemikiran berdampaknya difokuskan pada:
a. Penerapan Etnografi Komunikasi: Kualitas pendidikan tidak boleh hanya bersifat normatif, tetapi harus memahami budaya, cara komunikasi, dan kebutuhan riil mahasiswa serta masyarakat (terutama masyarakat marjinal) melalui pendekatan etnografi.
b. Komunikasi Pemberdayaan: Kurikulum dan penelitian harus diarahkan untuk menciptakan lulusan yang mampu berperan sebagai agen komunikasi dan pemberdayaan masyarakat. Dampak pendidikan diukur dari seberapa efektif lulusan berkomunikasi untuk membawa perubahan positif di tengah masyarakat.
c. Inovasi Kurikulum Adaptif (Uninus): Saat menjabat rektor Uninus, beliau mendorong inovasi kurikulum yang berani, termasuk penekanan pada penciptaan produk (bukan hanya skripsi) sebagai syarat kelulusan, yang mencerminkan upaya menjadikan pendidikan lebih relevan dengan kebutuhan industri dan kewirausahaan.
3. Akselerasi Riset dan Inovasi Global (Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T. - ITB)
Mewakili perguruan tinggi teknologi, Prof. Tatacipta Dirgantara (Rektor ITB 2025-2030) memiliki pemikiran yang sangat terfokus pada transformasi berbasis riset, inovasi, dan kolaborasi global. Kualitas pendidikan yang berdampak diukur dari kemampuan menghasilkan produk inovatif dan kontribusi teknologi yang diakui dunia.
Pendekatan utamanya meliputi:
a. Transformasi Research University: Mendorong ekosistem riset yang kuat, di mana dosen dan mahasiswa bekerja sama menghasilkan penelitian berkelas dunia yang dapat dihilirisasi menjadi produk atau kebijakan publik.
b. Kepemimpinan Kolektif dan Integrasi Unit: Perbaikan kualitas adalah kerja kolektif. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi dan menghilangkan sekat birokrasi antar-fakultas dan unit kerja (UKP) untuk menciptakan pelayanan dan inovasi yang terpadu.
c. Kualitas Lulusan untuk Era Dinamis: Menekankan pentingnya menciptakan pemimpin yang mampu menghadapi tantangan kompleks dan dinamis dengan integritas, empati, dan kompetensi teknologi tinggi.
Jurnal dan Buku Pilihan (Siap Submit/Telah Diterbitkan)
Berikut adalah daftar karya-karya terbitan utama dari para akademisi yang mencerminkan pemikiran mereka mengenai kualitas pendidikan, tata kelola, dan komunikasi, yang valid dari berbagai sumber ilmiah dan repositori institusi:
1. Prof. Dr. H. Engkus, M.Si. (UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
| Jenis Karya | Judul Pilihan | Fokus Utama Pemikiran | Sumber |
|---|---|---|---|
| Artikel Jurnal | Multi-Level Governance and Bottlenecking in Education Policy Implementation: Causes, Implications, and Strategies for Improvement in Indonesia | Mengatasi hambatan birokrasi dan sinkronisasi kebijakan dalam implementasi pendidikan. | Remittances Review (2023) |
| Artikel Jurnal | Inherent Supervision (Waskat) Towards Good Governance: The Case in Local Governments in Indonesia | Menekankan pentingnya pengawasan internal untuk menjaga mutu tata kelola pendidikan. | Journal of Namibian Studies (2023) |
| Artikel Jurnal | Good Governance: Bojongmalaka Village Fund, Baleendah District, Bandung Regency, Indonesia | Studi kasus tata kelola dan akuntabilitas di tingkat paling dasar, relevan dengan dampak pendidikan masyarakat. | Publica: Jurnal Pemikiran Administrasi Negara (2023) |
2. Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, M.S. (Unpad/Uninus)
| Jenis Karya | Judul Pilihan | Fokus Utama Pemikiran | Sumber |
|---|---|---|---|
| Buku | Metode Penelitian Komunikasi: Etnografi Komunikasi | Pilar pemikiran dalam metodologi: memahami realitas sosial-komunikasi secara mendalam untuk penelitian pendidikan. | Pustaka Refleksi |
| Buku | Etnografi Komunikasi: Teori dan Praktik | Panduan praktik yang mendorong peneliti pendidikan untuk turun ke lapangan dan memahami konteks budaya. | Widya Padjadjaran |
| Buku | Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat | Mengarahkan hasil pendidikan dan riset komunikasi untuk menghasilkan dampak nyata dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. | Unpad Press |
3. Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T. (ITB)
Meskipun baru menjabat sebagai Rektor di tahun 2025, pemikiran dan karya beliau sebagai Guru Besar Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara sangat fokus pada penguatan riset dasar dan teknologi yang mendorong kualitas pendidikan:
| Jenis Karya | Judul Pilihan | Fokus Utama Pemikiran | Sumber |
|---|---|---|---|
| Artikel Jurnal | Flow Simulation of Rotor-Mast Interaction of a Small-Scale Helicopter | Menunjukkan kedalaman riset dasar teknologi yang menjadi prioritas ITB dalam membangun kualitas akademik. | Jurnal Teknik Mesin (2024) |
| Disertasi/Riset | Berbagai riset di bidang Aeroelasticity dan Aerodynamics | Menekankan urgensi riset fundamental sebagai basis kualitas pendidikan tinggi di bidang sains dan teknologi. | Google Scholar/ITB | Bandung, 18 Oktober 2025
Komentar
Posting Komentar