Postingan

Catatan Refleksi Riset 2025 : Objektivitas Referensi AI Di Antara "Hantu" dan Realitas Memori Digital

Catatan Refleksi Riset 2025 : Objektivitas Referensi AI Di Antara "Hantu" dan Realitas Memori Digital                                                                     Oleh : Asep Rohmandar                                     I. Pendahuluan Kasus pengunduran diri Prof. Paul Yip Siu-fai dari University of Hong Kong karena "referensi palsu" hasil AI telah memicu perdebatan akademik yang lebih dalam. Namun, sebagai kreator teks yang aktif menggunakan AI, saya menemukan bahwa narasi "referensi palsu" mungkin terlalu sederhana untuk menggambarkan kompleksitas sebenarnya dari fenomena ini. II. Pengalaman Pribadi: Ketika AI "Mengingat" Tulisan Saya Dalam praktik sehari-hari menggunakan AI untuk menulis, saya mengalami fenomena yang...

MISI DIPLOMATIK KESULTANAN BANTEN KE INGGRIS TAHUN 1682

Gambar
MISI DIPLOMATIK KESULTANAN BANTEN KE INGGRIS TAHUN 1682 I. Pendahuluan Tahun 1682 menandai salah satu peristiwa diplomatik paling monumental dalam sejarah Kesultanan Banten, ketika dua duta besar kesultanan melakukan perjalanan bersejarah ke Kerajaan Inggris. Misi diplomatik ini bukan sekadar kunjungan kenegaraan biasa, melainkan representasi dari ambisi geopolitik Sultan Ageng Tirtayasa dalam menghadapi dominasi VOC Belanda di Nusantara. Perjalanan yang memakan waktu lima bulan melewati Tanjung Harapan ini menjadi bukti nyata bahwa kesultanan Islam di Nusantara telah memiliki jaringan diplomasi internasional yang canggih pada abad ke-17. II. Latar Belakang Kesultanan Banten di Bawah Sultan Ageng Tirtayasa Kesultanan Banten mencapai masa keemasannya di bawah kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1683). Sultan yang bernama lengkap Sulthan Maulana Syarif Abdul-Fattah al-Mafaqih ini naik takhta pada usia 20 tahun menggantikan kakeknya, Sultan Abdul Mafakhir. Pada masa peme...

Analisis Komprehensif: "Sunda in Poetry: Out of Sundaland"

Gambar
Analisis Komprehensif: "Sunda in Poetry: Out of Sundaland" I. Pendahuluan "Sunda in Poetry: Out of Sundaland" karya A. Rohmandar dari Sundaland Researchers Society merupakan sebuah karya sastra yang menarik perhatian karena menggabungkan dimensi geografis, historis, dan budaya dalam bentuk puisi. Buku yang diterbitkan oleh Sundaland Great Publisher pada November 2025 ini menawarkan perspektif unik tentang Sundaland—wilayah geografis purba yang kini tenggelam di bawah laut, yang dulunya menghubungkan berbagai pulau di Asia Tenggara. II. Konteks Historis dan Geografis Sundaland Sundaland merujuk pada landas kontinen yang menghubungkan Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau sekitarnya selama Zaman Es terakhir (sekitar 110.000-12.000 tahun yang lalu). Ketika permukaan laut lebih rendah, wilayah ini membentuk daratan yang luas dan menjadi jalur migrasi penting bagi manusia purba dan berbagai spesies. Pemilihan tema ini menunjukkan ambi...

Kilas Balik Perkembangan Sastra Sunda Tahun 2025

Kilas Balik Perkembangan Sastra Sunda Tahun 2025 By A. Rohmandar                                              I. Pendahuluan Tahun 2025 menjadi salah satu periode penting dalam perjalanan Sastra Sunda, ditandai oleh dinamika yang semakin kompleks antara pelestarian tradisi dan inovasi kontemporer. Di tengah arus globalisasi, digitalisasi, dan perubahan sosial yang cepat, Sastra Sunda tidak hanya bertahan, tetapi juga menunjukkan vitalitas baru melalui karya-karya mutakhir, penghargaan prestisius, serta inisiatif digital yang memperluas akses dan apresiasi. Laporan ini menyajikan kilas balik perkembangan Sastra Sunda sepanjang tahun 2025, dengan menyoroti karya-karya penting yang diterbitkan, penulis-penulis yang menonjol, penghargaan sastra, tren dan tema dominan, peran media sosial dan platform digital, hingga respons komunitas dan akademisi. Selain itu, laporan ini juga m...

Sundaland: Menafsir Ulang Sejarah Nusantara Melalui Kacamata Hermeneutika

Gambar
Sundaland: Menafsir Ulang Sejarah Nusantara Melalui Kacamata Hermeneutika Mencari Identitas di Balik Gelombang Sejarah Ketika kita berbicara tentang sejarah Nusantara, seringkali narasi yang muncul adalah cerita yang dimulai dari kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya, Majapahit, atau Mataram. Namun, sebuah pertanyaan fundamental jarang diajukan: bagaimana dengan sejarah sebelum itu? Bagaimana dengan daratan yang kini tenggelam di bawah Laut Jawa, Selat Malaka, dan Laut Cina Selatan? Di sinilah konsep Sundaland menjadi relevan, dan pendekatan hermeneutika menawarkan cara baru untuk memahaminya. Sundaland: Lebih dari Sekadar Geografi Sundaland bukan sekadar konsep geologis tentang daratan yang tenggelam akibat naiknya permukaan laut setelah Zaman Es terakhir sekitar 10.000-20.000 tahun yang lalu. Ia adalah kunci untuk memahami asal-usul peradaban maritim Nusantara yang begitu kompleks dan beragam. Sebagaimana dikatakan oleh ahli arkeologi Oppenheimer, "Sundaland was ...

Tiga Langkah Dahsyat Para Pemenang Noble Prize

Gambar
Elaborasi tiga pilar fundamental yang membuat riset berpotensi meraih Nobel: 1. Originalitas Radikal Bukan sekadar penemuan baru, tetapi mengubah cara kita memahami realitas: - Menemukan prinsip atau fenomena yang sama sekali tidak terduga - Membuka dimensi pengetahuan yang sebelumnya tidak terpikirkan - Contoh historis: Relativitas Einstein, Mekanika Kuantum, struktur DNA Ciri khas: Komunitas ilmiah awalnya skeptis atau bahkan menolak, karena terlalu berbeda dari paradigma yang ada. 2. Dampak Transformatif  Mengubah peradaban manusia secara fundamental : - Teknologi: Menciptakan industri baru senilai triliunan dolar - Kesehatan: Menyelamatkan jutaan hingga miliaran nyawa - Pemahaman: Mengubah cara manusia memandang alam semesta dan diri mereka sendiri - Lintas disiplin: Membuka peluang riset di berbagai bidang sekaligus Contoh: Antibiotik, transistor, PCR, CRISPR - semuanya mengubah dunia dalam cara yang tidak dapat dibalik. 3. Solusi untuk Masalah yang Dianggap Mustah...

Jaminan Aturan Anti-SLAPP bagi NGO, CSO, dan Komunikasi Publik di Indonesia: Sebuah Perlindungan Hak Berpartisipasi

⚖️ Jaminan Aturan Anti-SLAPP bagi NGO, CSO, dan Komunikasi Publik di Indonesia: Sebuah Perlindungan Hak Berpartisipasi         Partisipasi publik, khususnya yang dilakukan oleh Non-Governmental Organizations (NGO) dan Civil Society Organizations (CSO), merupakan pilar penting dalam mewujudkan tata kelola yang baik dan demokrasi yang sehat. Namun, upaya kritis masyarakat seringkali dihadapkan pada ancaman hukum yang dikenal sebagai SLAPP (Strategic Lawsuit Against Public Participation). SLAPP adalah gugatan perdata atau pelaporan pidana yang diajukan untuk membungkam, menghambat, atau memberikan tekanan yang tidak semestinya kepada individu atau kelompok (termasuk NGO/CSO) yang sedang menggunakan haknya untuk berpartisipasi atau menyuarakan kepentingan publik. Ancaman ini membuat kehadiran jaminan Anti-SLAPP menjadi krusial. Dasar Hukum Anti-SLAPP di Indonesia: Fokus pada Sektor Lingkungan Saat ini, jaminan Anti-SLAPP yang paling eksplisit dan secara spesifik dia...